Risnawati, warga Tanah Grogot, sudah belasan tahun menjual bunga dan budidaya bibit holtikultura seperti rambutan, kelengkeng, mangga dan jambu.
“Sudah belasan tahun jual bibit ini. Ada banyak ada bibit rambutan, kelengkeng, mangga, dan jambu,” kata Risnawati.
Risnawati mengakui, bibit pohon miliknya ia peroleh dari luar Kaltim, yaitu dari pulau jawa. Selain bibit pohon, ia juga menjual dan membudidayakan aneka jenis tanaman bunga.
“Ada banyak jenis bunga. Ada bunga mawar, bunga azalea, banyaklah,” kata Risnawati.
Kepala Distan Paser Boy Susanto mengatakan, bibit pohon yang dijual Risnawati bisa menjadi salah satu sumber tanaman untuk dikembangkan.
“Kami sangat mendukung budidaya bibit dan bunga, karena bisa menjadi salah satu sumber tanaman untuk dikembangkan,” kata Boy.
Karena Risnawati memperoleh bibit itu dari pulau Jawa, Boy berharap bibit tersebut dapat secara berkelanjutan dikembangkan dengan baik.
“Barangkali bibit pohon ini menjadi sumber tanaman untuk dikembangkan yang diperlukan masyarakat. Sehingga bibit mudah didapat. Tidak perlu lagi keluar daerah dan sudah bisa terpenuhi,” kata Boy.
Distan Paser kata Boy juga mengalokasikan anggaran untuk pengadaan bibit pohon holtikultura yang dibagikan kepada masyarakat dan petani.
“Kami juga mengadakan bibit holtikultura yang kami bagikan kepada masyarakat dan petani, bibit yang dibagikan tersebut seperti bibit durian, mangga dan jeruk,” ujar Boy.
Boy mengatakan, jika kedepan memang dibutuhkan bibit-bibit tersebut, Distan Paser akan menyiapkan sebuah kawasan untuk pengembangan bibit holtikultura.
“Jika memang dibutuhkan nanti ada semacam penangkaran pengembangan bibit holtikultura yang dikembangkan oleh masyarakat,” pungkas Boy. (*/dkisp)