DPRD Paser Minta Perumda Tirta Kandilo Atasi Krisis Air Bersih

0
493 views

MNEWSKALTIM.COM, PASER – Menindaklanjuti keluhan masyarakat terhadap pelayanan air bersih perumda Tirta Kandilo, DPRD Paser  mengingatkan Perumda Tirta Kandilo maksimalkan pelayanan  selaku tumpuan penyedia pelayanan air bersih di Kabupaten Paser.

Hal tersebut dikemukakan Wakil Ketua  DPRD Paser H Abdulah Paser dan Fadly imawan saat rapat dengar pendapat bersama perumda tirta kandilo dan pemerintah daerah di ruang rapat Bapekat DPRD Paser, Selasa (15/8/2023).

Menurut Abdullah, permasalahan terkait air bersih menjadi masalah krusial dimasyarakat. Abdullah memaparkan semua keluhan masyarakat terhadap pelayanan air bersih dan krisis air yang terjadi, khususnya di daerah Tanah Grogot.

Dari keluhan tersebut, Abdullah berharap Perumda Tirta Kandilo dapat memberikan solusi baik dalam bahan baku, pengolahan, dan pendistribusian air ke Masyarakat.

Sementara itu,Wakil ketua II Fadly Imawan menekankan komunikasi antara Perumda Tirta Kandilo, Pemerintah daerah, dan DPRD Paser dapat terbangun dengan maksimal mengingat air merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat.

“Masyarakat merasakan dampak yang sangat berat apabila ada mati air. Selain itu, kualitas air buruk sekali, ada dugaan yang beredar dari masyarakat bahwa bahan kimia yang digunakan untuk air tersebut rendah,” kata dia.

Direktur Perumda Tirta Kandilo, Suryanto Agustono menjelaskan, kendala air bersih yang dialami masyarakat beberapa hari terakhir disebabkan karena masalah yang kompleks.

“System pengolahan air dari bahan baku  hingga dapat di distribusikan melewati proses panjang.” Kata Agus.

Agus menjelaskan, adanya pendangkalan pada musim kemarau menyebabkan bahan baku yaitu air sungai kandilo tidak masuk ke prasedimentasi sehingga air yang dihasilkan saat pengelolaan tidak maksimal.

Sistem Pengolahan Air WTP (Water Treatment Plant) yang belum pernah dilakukan pemeliharaan sejak pertama dibangun pada 2020 lalu juga diungkap Agus sebagai salah satu faktor penyebab penyediaan air tidak optimal.

“WTP belum pernah diadakan perbaikan sehingga banyak komponen rusak dan tidak berfungsi yang mengakibatkan kualitas dan filtrasi mengalam gangguan sehingga air yg kita olah tidak maksimal,” ucapnya.

Selain itu, tingkat kebocoran pipanisasi di Kota Tanah Grogot yang mencapai 39 persen menyebabkan pendistribusian air kepada masyarakat semakin rendah.

“Dari pantauan kami di lapangan, terdapat 11 titik kebocoran terparah. Kebocoran disebabkan karena pipa yang sudah tua dan tanah yang asam,” ungkapnya.

Meskipun demikian, pendangkalan dan kurangnya air yang masuk prasedimentasi dapat diatasi dengan bantuan pompa.
“Secara garis besar, kami memerlukan penambahan Instalasi jaringan air bersih dan peremajaan pipanisasi di wilayah Kota Tanah Grogot,” jelasnya.

Baca Juga :

Dari hasil dengar pendapat tersebut, DPRD Paser meminta kepada pihak Perumda Tirta Kandilo untuk segera membuat perencanaan pembangunan instalasi baru dan pelaksanaan peremajaan pipanisasi.

Terkait anggaran peremajaan pipanisasi akan diusahakan agar bisa dianggarkan pada APBD perubahan atau alternatif penganggaran lainnya sehingga permasalahan tersebut cepat teratasi.

“Kami mendukung adanya percepatan penanganan pemda mendorong pentingnya percepatan penyelesaian krisis air.  kebocoran atau sejenisnya bisa kita lakukan perbaikan bertahap,” kata Abdullah.

Sebelumnya, pada sepekan terakhir pelayanan Perumda Tirta Kandilo dikeluhkan masyarakat khususnya pada kualitas dan kuantitas air yang diterima masyarakat.

Air tidak mengalir, kualitas air yang keruh, hingga meteran air yang tetap berjalan meskipun air tidak mengalir menjadi bagian dari beragam keluhan masyarakat yang ditujukan kepada perumda Tirta Kandilo.(adv)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini