MNEWSKALTIM.COM, TANA PASER – Kabupaten Paser saat ini masih mengalami kekurangan ribuan guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk guru Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Hal tersebut disampaikan Bupati Paser saat Peringatan Hari Guru Nasional (PGN) tahun 2019 di halaman Kantor Bupati Paser. Dia mengatakan kuota formasi PNS belum memenuhi kebutuhan guru di Paser.
“Kalau cuma ratusan CPNS guru saja tidak terkejar (untuk mengisi kekurangan). Sementara kekurangan guru masih 2000 lagi. Keadaan ini sulit untuk tenaga honor,” kata Yusriansyah.
Dia menjelaskan, pihaknya berupaya menutupi kekurangan tenaga pengajar PNS tersebut dengan mengoptimalkan peran guru honorer.
“Pemkab Paser berkomitmen meningkatkan kualitas tenaga pendidik, diantaranya dengan memberdayakan tenaga honorer,” jelasnya.
Dengan alokasi formasi PNS bidang pendidikan yang minim, Pemkab Paser berharap ada perubahan kebijakan pemerintah pusat untuk guru honorer atau dengan memprioritaskan mengikuti tes perekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
“Tapi terus diperjuangkan ini, mudah-mudahan ini berhasil. Perekrutan guru belum lama ini dengan P3K untuk menutupi kekuarangan guru,” ucapnya.
Dia mengimbau kepada guru honorer untuk tetap meningkatkan kapabilitas dan kemampuannya, salah satunya dengan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) atau sertifikasi.
“Kami harap ada perubahan kebijakan. Namun sekarang guru honorer bisa juga sertifikasi. Semoga dengan memiliki sertifikasi, menjadi pertimbangan untuk diangkat PNS,” ujarnya.
Diketahui, saat ini jumlah guru PNS di Paser sebanyak 2.000 orang, dibantu dengan 1.500 guru dari tenaga honorer.
Pada tahun 2019, pemerintah pusat membuka seleksi CPNS di Paser dengan kuota sebanyak 141 formasi, diantaranya 114 formasi untuk pendidikan. (*/sas/rhn)