MNEWSKALTIM.COM, PASER – Sejumlah kepala desa di kabupaten paser diperiksa oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Paser, terkait pelaksanaan bimbingan teknis yang bertajuk Manajemen Desa Pariwisata dan ekonomi kreatif, yang berlangsung selama 5 hari dimulai tanggal 18 hingga 22 juni 2023 lalu, di Lombok Nusa Tenggara Barat dan Bali.
Berkaitan dengan hal tersebut Ketua Dewan Pimpinan Cabang Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (DPC Apdesi) Kabupaten Paser, Nasri membenarkan adanya pemeriksaan oleh pihak kejari paser terhadap sejumlah Kepala Desa yang mengikuti Bimtek di Lombok dan Bali.
“ Betul ada pemeriksaan terhadap sejumlah kepala desa terkait Bimtek 2023, tapi itu tidak menjadi masalah karena itu merupakan bagian dari tugas Penegak Hukum, dimana di kejari paser ada Program Jaksa Garda Desa (Jaga Desa),” Kata Nasri saat diwawancarai, Sabtu (8/7/2024).
Pemeriksaan oleh Kejari Paser terhadap sejumlah Kepala desa dinilai merupakan bagian dari Program Jaga Desa namun dengan pola yang berbeda.
“ Jika pada tahun sebelumnya ada rakor yang merupakan bagian dari program Jaga Desa, Dan pada tahun ini belum ada rakor karena memang belum waktunya,” jelasnya
Baca Juga :
- Belajar Demokrasi di Sekolah Lewat Pemilihan Ketua OSIS SMP N 2 Paser Belengkong
- DPRD Setujui APBD Paser 2025 Rp 4,6 Triliun
- DPRD Paser Tetapkan 11 Propemperda Tahun 2025
- Unggul Quick Count, Fahmi-Ikhwan Raih Kemenangan 66,20% di Pilkada Paser
- Keseruan Kunjungan TK Negeri Tanah Grogot, Kenalkan Anak dengan Dunia Perpustakaan
Dengan adanya pemeriksaan ini ia menilai seharusnya desa-desa berterimakasih, sebab hal ini merupakan upaya kejaksaan untuk menjaga agar tidak terjadi hal-hal yang dapat merugikan negara dan desa.
Ia memastikan pihaknya mengikuti kegiatan itu, semata-mata untuk meningkatkan kapasitas kades, aparatur desa, dan lembaga desa. Selain itu ia juga memastikan tidak ada paksaan untuk mengikuti kegiatan tersebut, hal tersebut dibuktikan dengan adanya beberapa desa yang tidak ikut serta dalam kegiatan tersebut.
“Tidak ada niat lain, kami hanya ingin meningkatkan kualitas SDM kami, agar pengelolaan desa semakin membaik dan lebih maju lagi.” Tutupnya (ns)