Oleh : Restu Aulia,S.Pd.I (Guru PAI SMP Negeri 2 Pasir Belengkong)
Perlakuan pencabulan kepada siswa tentu hal ini menjadi fenomena memalukan tidak hanya dunia pendidikan tetapi juga pada moralitas guru-guru. Semua orang mempertanyakan, mengapa hal ini bisa terjadi? bukankah mereka adalah para pendidik yang seharusnya memberikan teladan yang baik kepada murid2nya? mengapa justru memberikan trauma psikis yang memalukan.
Banyak sebab yang bisa melatarbelakangi perilaku buruk ini terjadi salah satunya karena penyalahgunaan kedudukan atau kewibawaan dengan kedudukanya/kewibawaannya seorang guru dengan mudah mempengaruhi peserta didiknya dan dengan polos pula peserta didik akan percaya dengan bujukan guru karena mereka tahu bahwa guru adalah orang tua mereka di sekolah.
Orang tua yang tidak merugikan anak didiknya, orang tua yang akan melindungi anaknya, orang tua yang mengajarkan kebaikan kepada anaknya, dan alasan lain yang memungkinkan mereka tidak bisa membantah ketika diajak oleh gurunya. Kepercayaan anak kepada gurunya inilah yang seringkali dimanfaatkan oleh oknum-oknum guru cabul tersebut.
Selain itu power yang dimiliki oleh guru terhadap anak didiknya juga berpengaruh dan menjadi kekuatan keyakinan bahwa sang korban (siswa) tidak akan berani melapor karena berada di bawah kekuasaannya (ancaman) dll.
Jangan biarkan perilaku ini terus berkelanjutan, sekolah yang harusnya menjadi ajang mengembangkan pengetahuan dan skill untuk bersaing dengan dunia internasional justru dinodai dan menjadi beban serta aib bagi masyarakat dan negara karena ulah gurunya.
Guru harapannya adalah mereka yang mampu memperbaiki moral namun sekarang sebaliknya justru kebanyakan guru malah menjadi perusak moral generasi bangsa.
Wahai para guru jangan nodai kepercayaan orang tua yang dengan rela dan ikhlash mengamanahkan anak-anaknya kepada lembaga pendidikan untuk mendapat pendidikan yang baik sebagai bekal perjalanan hidup mereka kelak di masa depan dengan perilaku-perilaku negatif yang justru memupuskan harapan orang tua apalagi sampai memberikan trauma psikis dan sosial yang akan membersamai sepanjang perjalanan hidup mereka.
SETIAP ARTIKEL MNEWSIANA MENJADI TANGGUNGJAWAB PENULIS